Minggu, 01 Maret 2015

Aditya Krishar Karim


Banyak cara orang memandang sesuatu. Dan dengan cara pandang itu pulalah seolah-olah kebenaran itu subyektif. Hal tersebut juga boleh melekat dalam dunia amfibi dan reptil. Bufo melanostictus, si kodok puru asia bagi orang Sumatera dan sekitarnya adalah sesuatu obyek biasa dan relatif dicuekkan. Tetapi tidak bagi mereka di Papua. Menemukan katak puru itu di perkotaan adalah suatu catatan yang menarik.

Aditya Krishar Karim, S.Si, M.Si dalam satu kesempatan studi di Yogyakarta tentu saja heran dengan keberadaan Bufo melanostictus yang tersebar merata dalam populasi yang tinggi. Asisten ahli di jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih (UNCEN) itu kemudian mencatat secara detail beberapa parameter ilmiah tentang kodok itu misalnya perilaku selama melakukan amfleksus.

Lahir di Biak, 14 September 1973 lalu, beliau telah melakukan publikasi herpetofauna ke dalam beberapa media di antaranya Jurnal Biologi Papua, Warta Herpetofauna Indonesia, RAP Bulletin, Prosiding Seminar Nasional, SAINS dan sebagainya. 

Nah, untuk tulisan perdana tentang hal-hal yang diamatinya tersebut, boleh kita simak di sini.

Lihat Bufo melanostictus di Yogyakarta, Tidak di Papua!











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Herpetologer Mania yang baik, silahkan membubuhkan komentar Anda. Jika ingin lebih cepat direspon, Sahabat Herpetologer Mania bisa berdiskusi melalui imel kami: herpetologermania@gmail.com atau ke grup media sosial fesbuk: Herpetologer Mania.

Salam herping!