Banyak cara orang memandang sesuatu. Dan dengan cara pandang itu pulalah seolah-olah kebenaran itu subyektif. Hal tersebut juga boleh melekat dalam dunia
amfibi dan reptil. Bufo melanostictus, si kodok puru asia bagi orang Sumatera dan sekitarnya adalah sesuatu obyek biasa dan relatif
dicuekkan. Tetapi tidak bagi mereka di Papua. Menemukan katak puru itu di
perkotaan adalah suatu catatan yang menarik.
Aditya Krishar Karim, S.Si, M.Si dalam satu kesempatan studi di
Yogyakarta tentu saja heran dengan keberadaan Bufo melanostictus yang tersebar merata dalam populasi yang tinggi.
Asisten ahli di jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih (UNCEN) itu kemudian
mencatat secara detail beberapa parameter ilmiah tentang kodok itu misalnya
perilaku selama melakukan amfleksus.
Lahir di Biak, 14 September 1973 lalu, beliau telah melakukan
publikasi herpetofauna ke dalam beberapa media di antaranya Jurnal Biologi
Papua, Warta Herpetofauna Indonesia, RAP Bulletin, Prosiding Seminar Nasional,
SAINS dan sebagainya.
Nah, untuk tulisan perdana tentang hal-hal yang diamatinya tersebut, boleh kita simak di sini.
Lihat Bufo melanostictus di Yogyakarta, Tidak di Papua!
Nah, untuk tulisan perdana tentang hal-hal yang diamatinya tersebut, boleh kita simak di sini.
Lihat Bufo melanostictus di Yogyakarta, Tidak di Papua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sahabat Herpetologer Mania yang baik, silahkan membubuhkan komentar Anda. Jika ingin lebih cepat direspon, Sahabat Herpetologer Mania bisa berdiskusi melalui imel kami: herpetologermania@gmail.com atau ke grup media sosial fesbuk: Herpetologer Mania.
Salam herping!